“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
Lalu bagaimana contoh godaan untuk keimanan yang elit?
Keimanan pada dasarnya ada didalam qalbu tiap-tiap orang yang berkaitan dengan keyakinan serta peraturan-peraturan yang ada didalam keyakinan tersebut. Nah, contoh godaan keimanan elit, yaitu godaan yang bisa menjungkirbalikan cara berfikir serta membuat kita dilema akan jalan fikiran kita sendiri mengenai sebuah keyakinan. Contoh : Diceritakan dahulu kala ada seorang pemuda yang amat terkenal akan kealimannya dalam beribadah, jangankan shalat fardhu, bahkan shalat sunnahpun pemuda tersebut tidak pernah lepas dalam mengerjakannya.
Saking rajinnya pemuda tersebut dalam beribadah sampai-sampai dipanggil Syeich oleh penduduk sekitar. Namun, suatu hari beliau agak sedikit terganggu rutinitasnya, ketika beliau melihat didalam masjid ada seseorang yang beribadah lebih “gila” lagi dari pada beliau, hari demi hari mengamati..”subhanaallah, bagaimana bisa orang ini beribadah sangat tekun seperti ini” tuturnya.
Lalu muncullah rasa iri bercampur rasa penasaran dihati beliau, kemudian beliau mengumpulkan segenap keberanian untuk bertanya kepada orang tersebut, “wahai tuan, bagaimana anda dapat beribadah setekun itu, bahkan saya tidak pernah menemukan secuilpun dalam waktu tuan yang tidak berdzkir kepada allah, apa rahasianya, kiranya tuan sudi membaginya kepada saya, sungguh saya sangat iri dengan ketekuan tuan” kemudian orang tersebut tersenyum dengan anggun dan lemah lembut.
Kemudian orang tersebut menceritakan apa yang menjadi motivasinya hingga dia bisa beribadah setekun itu, orang itu bercerita bahwa dahulunya adalah seorang penjudi, pemabuk, perampok, pemerkosa, pembunuh, serta ahli zina, hal itulah yang kemudian menjadi motivasi dalam beribadah, “ketika beribadah saya selalu mengingat akan dosa-dosa saya yang seperti seribu gunung besar, sungguh saya takut akan azab Allah, oleh karenanya saya ingin menebus dosa saya dengan beribadah sebanyak-banyaknya” orang tersebut menarik nafas amat panjang, lalu melanjutkan ceritanya dengan diakhiri menggunakan kata-kata mutiara :
“hablu minallah : setiap tarikan nafas adalah tobat dan taat, hablu minannas
: setiap hembusan nafas selalu mendatangkan manfaat kepada orang lain”.
Sang Syeich memulainya dengan pergi ketempat “haram”, ia bermain judi sambil meminum khamr hingga beliau kehilangan akal sehatnya, akhirnya beliau kalah dalam perjudian dan memutuskan untuk pulang dengan keadaan yang menjijikan, berjalan secara sempoyongan serta berbicara tidak jelas. Ketika ditengah perjalanan sang Syeich bertemu dengan seorang wanita “cantik” serta berpakaian syar’i, kemudian sang Syeich pun teringat akan cerita orang yang ditemuinya tempo hari didalam masjid, tanpa berfikir panjang sang Syeich pun kemudian menarik, memaksa wanita tersebut kedalam semak belukar.
Wanita itu pun diperkosa setelah itu dibunuhnya, naasnya aksi sang Syeich ini pun diketahui penduduk. Pendudukpun menjadi geram dan kesal akan perilaku sang Syeich tersebut. Sang Syeich pun dipukuli, dilempari batu, tubuhnya disayat-sayat dengan menggunakan pedang, dan akhirnya dibakar hidup-hidup sebelum sang Syeich sempat bertobat apalagi mengucapkan dua kalimat syahadat. Penyesalan pun menghinggapi diri sang syeich di alam kubur. Namun, sang Syeich masih pesaran dengan orang yang ditemuinya tempo hari. Usut punya usut, ternyata orang yang ditemuiya tempo hari yang beribadahnya “gila-gilaan” adalah setan yang menyamar menjadi manusia.
Penyamaran tersebut adalah cara terakhir setan untuk menggoda sang Syeich yang terkenal sangat taat beribadah. sungguh malang nasib sang Syeich tersebut. TOBAT DAN TAAT TAK DAPAT DIRAIH, API NERAKA SUDAH MENUNGGU UNTUK AZAB YANG PEDIH.
Wallahu 'alam bissowab.
Note: Pada
dasarnya semua cerita diatas adalah fiktif, mohon diambil baiknya saja. Mari bersama-sama
mendekatkan diri kepada ALLAH SWT dengan cara yang benar semoga kita semua dikuatkan
dalam menghadapi godaan setan, baik yang terlihat oleh mata maupun yang tersirat
didalam hati. Amin.
Tidak ada komentar