3 Jenis Sujud Yang Mungkin Belum Pernah Anda Ketahui. Selama ini mungkin beberapa dari kita hanya
mengenal sujud merupakan bagian dari gerakan shalat, padahal ada beberapa jenis
sujud yang wajib untuk diketahui terutama bagi seorang muslim.
Karena pada dasarnya 3 jenis sujud ini sangat erat dengan kegiatan ibadah kita sehari-hari. Agar ibadah kita semakin sempurna mari bersama-sama memperdalam ilmu Agama untuk memerangi ketidaktahuan kita dalam beribadah.
Berikut ini adalah 3 jenis sujud yang wajib untuk diketahui :
Sumber
: Kitab Sabilal Muhtadin II karya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari
Karena pada dasarnya 3 jenis sujud ini sangat erat dengan kegiatan ibadah kita sehari-hari. Agar ibadah kita semakin sempurna mari bersama-sama memperdalam ilmu Agama untuk memerangi ketidaktahuan kita dalam beribadah.
Berikut ini adalah 3 jenis sujud yang wajib untuk diketahui :
SUJUD SAHWI
Sujud
sahwi adalah melakukan tambahan gerakan sujud didalam shalat fardhu maupun
sunnah yang disebabkan keraguan kita dalam melaksanakan shalat, baik lupa
kemudian ingat ada amalan sunnah yang tertinggal. Jika amalan wajib yang tertinggal maka harus diganti.
Misalnya,
kita melaksanakan shalat dzuhur kemudian lupa melakukan bacaan tahyat awal,
lalu berdiri dan melanjutkan rakaat ketiga, kemudian ingat bahwa belum melakukan
tahyat awal, maka diwajibkan untuk melakukan sujud sahwi.
Sujud
sahwi hanya boleh dikerjakan apabila ada keraguan kita dalam melaksakan shalat,
apabila yakin maka tidak wajibkan melakukan sujud sahwi.
SUJUD
TILAWAH
Sujud
tilawah adalah melakukan gerakan sujud apabila membaca atau mendengar ayat
sajadah didalam Al-qur’an.
Didalam
Al-qur’an ada 14 ayat selain dari sajadah dalam surah “shad”. Sujud sajadah
sendiri termasuk kedalam sujud syukur karena didalam hadis yang diriwayatkan
oleh Nasai dan Ibnu Abbas menerangkan bahwa kita bersyukur karena Allah telah
menerima taubatnya Nabi Daud.
Berikut
hadisnya :
سَجَدَ هَا دَا وْ دُ تَوْ بَةً وَ نَسْجُدُ هَا شُكْرًا
Artinya
: “Nabi Daud melaksanakan sujud karena bertobat dan kita melakukan sujud
karena bersyukur” (HR. Nasai dan Ibnu Abbas)
SUJUD SYUKUR
Sujud
syukur adalah melakukan gerakan sujud saat kita mendapatkan nikmat yang tidak
terduga-duga atau nikmat yang sudah dinanti-nanti kedatangannya dari Allah SWT.
Misalnya
mendapatkan jodoh yang memang sudah dinanti-nanti sejak lama (Do’akan
penulisnya juga segera mendapatkan jodoh ^_^), atau mendapatkan karunia seorang
anak untuk pasangan suami-istri yang sudah merindukan kedatangannya.
Melakukan
sujud syukur bukan hanya saat kita mendapat nikmat saja, namun sujud syukur
juga dapat dilakukan ketika kita atau keluarga terhindar dari musibah atau kita
juga bisa melakukan sujud syukur saat melihat orang lain sudah sembuh dari
penyakitnya.
Sujud
syukur sendiri dilakukan hanya untuk nikmat yang tidak selalu kita terima,
apabila kita melakukan sujud syukur terhadap nikmat yang selalu kita terima,
seperti nikmat sehat, nikmat umur, maka seumur hidup kita akan habis hanya
untuk melakukan sujud syukur.
Menurut
Imam Syafi’I nikmat dan bencana yang disunnahkan untuk dilakukan sujud syukur
adalah nikmat dan bencana lahiriah dan tidak termasuk nikmat dan bencana batin
seperti ma’rifah kepada allah, dsb.
Namun,
Syekh Ibnu Hajar al-Haytami menerangkan didalam kitabnya “tuhfah” berpendapat lain bahwa
disunnahkan untuk melakukan sujud syukur untuk semua nikmat dan bencana lahir
maupun nikmat dan bencana batin, termasuk ma’rifah kepada Allah SWT.
Nah,
perbedaan pendapat para ulama ini merupakan rahmat untuk kita semua dan juga celah untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sujud syukur terhadap
nikmat atau bencana batin.
Bagi
yang ingin mengikuti pendapat Syekh Ibnu Hajar al-Haytami silahkan, dan jangan sekali-kali
mencaci atau menghina orang yang mengikuti pendapat Imam Syafi’i, begitu
juga sebaliknya.
“Penulis berharap hal ini juga berlaku untuk semua perbedaan pendapat ulama yang ada, mari sama-sama kita jadikan perbedaan ini rahmat dan keberagaman”
Demikianlah
penjelasan dari 3 jenis sujud yang mungkin belum pernah anda ketahui. Semoga
bermanfaat.
Waallahu
a’lam bishowab.
Tidak ada komentar